Rabu, 29 Mei 2013

BAB II PKN

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN














                   Nama  : Nur Navisatun
Npm   : 15211318

Kelas  : 2 ea 27


BAB II
TRADISI NUSANTARA

I.            Latar belakang Masalah
Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya, maupun bentuk instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat golongan yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Sehingga alat musik tradisional alat musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Dan alat musik tradisional merupakan salah satu aset bangsa yang tak ternilai harganya, rasa khas dan lokalitas yang kental menjadi cirinya.
Salah satu alat musik tradisional Jawa Barat yang sudah hampir terlupakan keberadaannya dan bisa disebut juga alat musik kuno, yaitu jenis alat musik tradisional Karinding. Karinding adalah alat musik tradisional yang terbuat dari batang pohon aren, ataupun ada yang dari jenis bambu gombong (bambu serat), yang dimainkan dengan cara ditempelkan di mulut lalu dipukul-pukul ujungnya. Yang menarik dari Karinding ini adalah, pertama dengan cara dipukul mampu menghasilkan bunyi yang variatif cukup banyak. Kedua suara tiap orang yang memainkan akan berbeda dengan yang lainnya, walaupun memainkan jenis pukulan yang sama suara yang akan keluar akan mempunyai perbedaan karena tiap orang memiliki konstruksi mulut yang berbeda.




    II.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tradisi
Tradisi Islam nusantara adalah sesuatu yang menggambarkan tradisi Islam dari berbagai daerah di Indonesia yang melambangkan kebudayaan Islam dari daerah tersebut.

B.     Pengertian Seni Budaya
Seni merupakan suatu karya yang dibuat atau diciptakan dengan kecakapan yang luar biasa sehingga merupakan sesuatu yang indah. Seni merupakan kebutuhan yang lebih tinggi diantara lainnya karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan, keindahan, kebijaksanaan, ketentraman, dan proses evolusi manusia untuk dekat kepada Allah SWT.
Berikut ini adalah pengertian seni budaya menurut para ahli:
·         HARRY SULASTIANTO
Seni budaya adalah suatu keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran ekstra, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi pandangan akan benda, suasana, atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah sehingga menciptakan peradaban yang lebih maju.
·         IDA BAGUS PUTU PERWITA
Seni budaya merupakan penunjang sarana upacara adat.
·         SARTONO KARTODIRDJO
Seni budaya adalah sistem yang koheren karena seni budaya dapat menjalankan komunikasi efektif antara lain dengan melalui satu bagian saja dapat menunjukkan keseluruhannya.
·         M. THOYIB.
Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan sejarah peradaban manusia.

C.    Berbagai macam  tradisi di nusantara
a)   Upacara Turun Tanah di Aceh
Nama aslinya adalah Peutron Aneuk U Tanoh atau turun tanah. Artinya orang tua menurunkan bayi ke tanah setelah bayi berusia 44 hari. Sebelumnya seorang ibu melakukan pantangan dengan tujuan agar bayi sehat dan baik.
Upacara dipimpin oleh ketua adat dengan menggendong bayi menuju tangga rumah sambil membaca do’a-do’a dari ayat Al Qur’an. Kemudian menuruni tangga rumah dengan bayi tetap digendongnya.
Sampai di tanang upacara dilanjutkan mencincang batang pisang atau pohon keladi yang telah disediakan. Hal ini mengibaratkan keperkasaan dan dimaksudkan agar bayi kelak dikaruniai sifat perkasa dan kesatria.
Ketua ada melanjutkan acara membawa masuk bayi ke dalam nimah yang disambut oleh seluruh hadirin dan keluarga. Dimeriahkan dengan rebana, tari-tarian, pencak silat, permainan kesenian lainnya. Disajikan pula berbagai makanan.
b)   Adat Perkawinan Aceh
Tradisi penikahan Aceh banyak diwarnai oleh tradisi Islam, hal bisa dilihat dari beberapa tahapan-tahapan pernikahan:
Melamar
Keluarga pria yang akan melamar seorang gadis mengutus seorang penghubung yang disebut seulangke. Apabila pihak perempuan setuju pihak pria mengantarkan tanda ikatan yang disebut ranub kong baba. Biasanya berupa emas dan pakaian untuk si gadis. Kedua keluarga kemudian menetapkan hari perkawinan dan mas kawis yang harus di berikan pihak pria. Mas kawin disebut jeunameu.
Persiapan perkawinan
Menjelang pernikahan sang gadis dipingit selama satu bulan untuk dibimbing cara berumah tangga, dianjurkan tekun mengaji.
Dua hari sebelum pernikahan, keluarga wanita mengadakan upacara mandi air bunga bagi gadis. Dengan tujuan membersihkan dosa, disamping sebagai pengharum badan. Diteruskan mengadakan upacara koh andam yaitu upacara membersihkan anak rambut di tengkuk, dahi, merapikan alis mata, juga menginai kuku-kuku menjadi mereh, memerahkan bibir dengan memakai sirih.
Upacara pernikahan
Sebelum upacara pernikahan dilangsungkan , calon pengantin perempuan memperlihatkan  kemampuannya menamatkan pembacaan al Qur’an. Kemudian ayah kandung pengantin perempuan memimpin upacara pernikahan/ijab kabul.
Setelah itu pihak pengantin pria menyerahkan jeunameu atau mas kawin berupa sekapur sirih, seperangkat kain adat, emas puan. Emas yang digunakan adalah uang mas kuno seberat 100 gram. Sebelum kedua mempelai dipersandingkan di pelaminan keluarga mengadakan upacara menginjak telur yang dilakukan oleh pengatin pria.
Pakaian Pengantin 
Pengatin pria celana panjang yang (cekak musang), kain sarung (pendua), serta kemeja belanga pakai bis benang emas, memakai kopiah (makutup), sebilah rencong terselip di depan perut. Pengantin perempuan memakai celana panjang (cekak musang) baju kurung sampai pinggul, kain sarung. Perhiasan berupa kalung yang disebut kula, pending, gelang tangan, gelang kaki.

c)    Upacara syukuran pada waktu wanita sedang hamil di tanah jawa
v  Upacara satu bulanan

Upacara ini sudah semakin jarang ditemukan, apalagi bagi yang tinggal di kota besar. Dalam upacara satu bulanan ini diperingati dengan membuat semacam bubur sum-sum. Bubur ini terbuat dari bahan beras dan di tepung. Selanjutnya dimasak dengan air . Sebagai pelengkap diberi kuah dua warna, yakni dari santan kelapa yang diberi sedikit garam dan satu lagi kuah warna merah yang terbuat dari  gula jawa atau gula aren. Hidangan ini sebagai pertanda awal kehamilan. Biasanya dibagikan kepada tetangga kiri kanan dengan permohonan doa agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam memulai kehamilan.
Dari pandangan kebidanan : Bubur ini sangat baik untuk ibu hamil awal, terlebih bila ada keluhan mual muntah, makanan lunak dengan kandungan manis dari gula asli akan memberi asupan kalori dan mempermudah pencernaan terutama saat ibu hamil enggan menikmati berbagai macam jenis makanan beraroma tajam. Bubur dari bahan katul yang diproses secara tradisional sangat kaya akan vitamin B1 yang dibutuhkan ibu hamil. Makan bubur ini bersama dengan para tetangga juga memberi dukungan psikologis bahwa semua orang terlibat memperhatikan dan terlebih dukungan spiritual.

v  Upacara dua bulanan

Pada saat peringatan usia hamil dua bulan, ibu hamil akan dibuatkan beberapa jenis sajian yang lebih komplit. Yakni nasi tumpeng, urap - urap lengkap dari sayur mayur segar. Ada beberapa aturan mengenai jenis sayuran yang dipilih dan jumlah macamnya setiap daerah mempunyai ketentuan yang beda, yang pasti jumlahnya ganjil. Untuk pelengkap sajian juga disediakan semacam jenang katul atau bubur dari  katul beras, di atas jenang katul ini ditaburi dengan parutan kelapa dan parutan gula aren. Kemudian dibuatkan juga campuran dari bahan beras, santan dan gula merah yang dibungkus daun lalu dikukus. Lalu bubur berikutnya adalah bubur merah putih yang terbuat dari bahan beras. Bubur warna merah terbuat dari beras yang ditanak dengan gula merah, sedangkan bubur warna putih terbuat dari beras yang ditanak dengan santan. Cara menghidangkan adalah bubur merah lebih dulu dituang di piring lalu diatasnya dituang sedikit bubur putih.
Dalam pandangan kebidanan : Tumpeng ini merupakan salah satu cara penyajian makan bersama yang menggugah selera dan sangat baik untuk membantu meningkatkan selera makan ibu hamil, tumpeng juga memberi sebuah perlambang adanya dukungan para sanak keluarga dan tetangga untuk bersama sama mengadakan doa syukuran bagi ibu hamil. Sedangkan sayur mayur segar terutama berwarna hijau sangat baik bagi ibu hamil trimester pertama, karena dalam sayur mayur hijau terkandung asam folat alami yang berguna mencegah kecacatan pada janin. Keberadaan bubur beras yang manis sangat baik pula bagi ibu hamil yang menginginkan kudapan atau makanan selingan sebagai pembuka sebelum menyantap menu lain. Biasanya pada kehamilan awal asam lambung meningkat dan bubur tersebut menjadi hidangan pembuka yang baik.

v  Upacara tiga bulanan atau Madeking

Sudah agak sulit bisa menemukan upacara ini di kota besar. Saya beruntung ada sepupu teman perawat yang melakukannya. Rupanya upacara Madeking yang beberapa kali saya hadiri adalah pada kehamilan ke tiga kalinya.
Pada upacara Madeking ini dihidangkan aneka jenis makanan yang berupa ketupat lalu nasi gurih, kali ini nasi berwarna kuning dengan mencampur air kunyit saat menanak nasi dan di beri garam sedikit dan santan sebelum dikukus. Untuk lauk pauk sudah lebih lengkap dan bervariasi, ada sambal goreng ati rempela, daging sapi dan sebagai kudapan dibuatkan  kue apem.
Dari pandangan kebidanan : Nasi gurih  dan ketupat sebagai hidangan ibu hamil adalah salah satu cara kreatif untuk membangkitkan selera makan ibu hamil agar terpenuhi kebutuhan kalori. Kebutuhan protein sudah mulai  diberikan seiring  adanya peningkatan selera makan menjelang kehamilan  4 bulan. Dengan menghidangkan aneka macam daging dan cara pengolahannya. Protein sangat  dibutuhkan ibu hamil untuk pembentukan organ  tubuh bayi . Upacara Madeking ini juga diadakan sebagai wujud permohonan keselamatan bagi janin dalam Kandungan. Selamatan berupa  doa-doa sesuai agama masing-masing.

v  Upacara lima bulanan

Pada masa kehamilan ini, dilakukan upacara selamatan dengan kudapan khasnya yakni ketan aneka warna dengan ditaburi enten-enten yang terbuat dari bahan kelapa parut diberi gula. Sebagai hidangan yang dibagikan untuk tetangga adalah urap-urap terbuat dari sayur mayur hijau. Hidangan urap urap ini lengkap dengan nasi dan diletakkan dalam takir atau daun pisang yang dibentuk seperti mangkuk dengan jepit lidi. Hantaran hidangan ada yang diberikan dengan alas tampah/ tambir kecil dari anyaman bambu atau bisa pula dengan cobek tanah liat. Pelengkapnya adalah rujak 7 jenis buah.Upacara lima bulanan sulit ditemukan saat ini.  Saya juga belum pernah menghadiri.
Dalam pandangan kebidanan : Upacara untuk kehamilan 5 bulanan ini merupakan dukungan psikologis dan spiritual yang baik bagi ibu  hamil. Dimana pada usia kehamilan 20 minggu janin sudah makin lincah bergerak, jantung berdetak dengan baik, dan organ tubuh bayi terbentuk. Kebutuhan akan zat makanan bergizi dan kalori juga tetap mendapat perhatian istimewa. Kehadiran sanak keluarga yang mengunjungi ibu hamil saat upacara ini  membantu mengurangi kecemasan, kesempatan saling berbagi pengalaman melewati masa masa kehamilan tiga bulan pertama yang sangat rawan. Upacara ini merupakan ungkapan syukur atas terlaluinya trimester pertama kehamilan dan mohon keselamatan untuk proses kehamilan berikutnya.

v  Upacara enam bulanan
Dalam upacara ini dibuatkan kudapan khas yakni apem kocor terbuat dari tepung beras dan diberu kuah air gula aren. Untuk tradisi enam bulan ini juga jarang dilakukan. Namun demikian perlu kita tetap tahu.

v  Upacara 7 bulanan.

Upacara yang biasa dikenal dengan tingkeban dan Mitoni ini masih sering kita jumpai di masyarakat. Hidangan khas yang paling dinantikan para tamu adalah rujak dan dawet atau cendol beras. Menurut tradisi, bila rasa dawet dan rujaknya sedap berarti anaknya perempuan dan bila saat upacara membelah kelapa muda air kelapa muncrat tinggi berarti anak dalam kandungan perempuan. Menarik sekali bukan! Hidangan pelengkap lain adalah polo pendem yakni umbi umbian dan bisa juga kacang tanah yang direbus, urap urap, nasi megono dan tumpeng 7 buah kecil kecil, bubur beras merah putih, yang putih di makan suami, yang merah dimakan istri, urap–urap sayuran hijau 7 jenis, pisang raja, ampyang dan bola ketan kukus diwarna merah,kuning,hijau ,putih dan coklat. Telur 7 butir. Kudapan berupa jajan pasar melengkapi hidangan.
Dari pandangan kebidanan : Upacara 7 bulanan ini hanya dilakukan pada kehamilan pertama kali dan merupakan dukungan bagi ibu hamil dimana dalam masa kehamilan trimester tiga, ibu hamil mengalami perubahan bentuk tubuh, biasanya bertambah gemuk dan merasa tidak cantik. Namun tradisi masyarakat justru mengangkat rasa percaya diri dan memperbaiki body image seorang ibu hamil agar tampak begitu mempesona dalam upacara siraman dan mandi bunga. Ibu hamil didandani dengan roncean bunga melati dan ganti jarik 7 kali. Ini saya lihat saat di Jogjakarta, kebetulan tetangga sebelah rumah mengadakan upacara tersebut. Sedangkan untuk hidangan makanan yang diadakan merupakan suatu sajian yang semakin komplit berbagai protein nabati dan hewani, berbagai sumber jenis zat kalori disertakan. Dengan harapan bahwa ibu hamil senantiasa selamat dan terjaga baik kondisi kesehatannya diiringi doa doa para sanak keluarga dan tetangga.
v  Upacara delapan bulanan
Pada upacara ini, dihidangkan simbol bulus angrem ( kura kura sedang mengerami telur ). Uniknya hidangan terbuat dari klepon yakni adonan tepung ketan diwarnai pandan hijau dan diberi gula parut di dalamnya. Setelah matang klepon disusun dalam piring lalu di atasnya di telungkupkan kue serabi.
Pandangan kebidanan : Dalam penyajian kudapan ini memberi makna simbolik dan dukungan mental bagi ibu hamil dimana ia harus hati- hati menjaga kehamilan yang memasuki trimester ke tiga. Seperti perilaku positif seekor kura-kura yang setia mengerami telur-telur bakal anak anaknya. Kehamilan merupakan anugerah sekaligus menuntut tanggung jawab seorang calon ibu agar menjaga janin dalam kandungannya.

v  Upacara 9 bulanan

Dalam upacara ini diadakan doa untuk mohon keselamatan dan kelancaran persalinan, dimana hidangan yang dibuat dinamakan bubur procot. Bubur ini dibuat dari tepung beras, gula merah dan santan. Cara membuatnya adalah ditanak, dan setelah matang dituang dalam takir daun pisang lalu diberi pisang kupas yang utuh di tengahnya.
Dalam pandangan kebidanan : Semua yang dilakukan dalam simbolik sajian ini ini erat kaitannya dengan dukungan mental bagi ibu yang akan bersalin. Menanamkan sugesti diri yang positif. Tak lupa disertai doa dari sanak keluarga dan para tetangga. Harapan bahwa menjelang proses persalinan tak kurang suatu apapun, ibu hamil melaluinya dengan tenang dan bahagia. Melahirkan dengan lancar tanpa penyulit.
Sebenarnya masih banyak upacara yang berkaitan dengan penyulit menjelang persalinan. Namun demikian pada intinya sama adalah memberi dukungan positif bagi seorang ibu yang sedang hamil. Dalam praktek tradisional, memang ada banyak hal yang tak jarang dikaitkan dengan mitos–mitos dan sedikit berbau tahayul. Namun demikian, kita tidak perlu menyikapinya dengan antipati. Petiklah hal-hal positif yang tentu saja tidak merugikan bagi ibu hamil. Hal penting adalah jangan sampai kita lambat laun melupakan warisan kekayaan tradisi asli nusantara kita terutama di Indonesia ini.
Berikut ini adalah contoh gambar dalam acara peringatan kehamilan seorang wanita :
http://assets.kompas.com/data/photo/2012/03/14/4657806p.jpg

D.    Tradisi & Upacara Adat Bernuansa Islami
Setiap daerah dimana Islam masuk sudah terdapat masing-masing. Ada yang merupakan pengaruh Hindu dan Budha adapula tradisi asli yang sudah turun temurun. Seperti halnya di Sumatera, di daerah lainpun para mubaligh memilih mempertahankannya namun memberikan warna Islam.
Berikut ini beberapa contoh tradisi kesukuan di Indonesia yang bernuansa Islam:
v  Tahlilan
Tahlilan adalah upacara kenduri atau selamatan untuk berdo’a kepada Allah dengan membaca surah Yasin dan beberapa surah dan ayat pilihan lainnya, diikuti kalimat-kalimat tahlil (laailaaha illallah), tahmid (Alhamdulillah) dan tasbih (subhanallah). Biasanya diselenggarakan sebagai ucapan syukur kepada Alloh SWT (tasyakuran) dan mendo’akan seseorang yang telah meninggal dunia pada hari ke 3, 7, 40, 100, 1.000 dan khaul (tahunan). Tradisi ini berasal dari kebiasaan orang-orang Hindu dan Budha yaitu Kenduri, selamatan dan sesaji. Dalam agam Islam tradisi ini tidak dapat dibenarkan karena mengandung unsure kemusyrikan. Dalam tahlilan sesaji digantikan dengan berkat atau lauk-pauk yang bisa dibawa pulang oleh peserta. Ulama yang mengubah tradisi ini adalah Sunan Kalijaga dengan maksud agar orang yang baru masuk Islam tidak terkejut karena harus meninggalkan tradisi mereka, sehingga mereka kembali ke agamanya.
v  Sekaten
Sekaten adalah upacara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di lingkungan Keraton Yogyakarta atau Maulud. Selain untuk Maulud, Sekaten diselenggarakan pada bulan Besar (Dzulhijjah). Pada perayaan ini gamelan Sekati diarak dari Keraton ke halaman mesjid Agung Yogya dan dibunyikan siang-malam sejak seminggu sebelum 12 Rabiul Awal. Tradisi ini dipelopori oleh Sunan Bonang. Syair lagu berisi pesan tauhid dan setiap bait lagu diselingi pengucapan dua kalimat syahadat atau syahadatain, kemudian menjadi Sekaten.

v  Grebeg Maulid
Acara ini merupakan puncak peringatan maulud. Pada malam tanggal 11 Rabiul Awal ini, dengan Sri Sultan beserta pembesar Keraton Yogya hadir di mesjid Agung. Dilanjutkandengan pembacaan-pembacaan riwayat Nabi dengan ceramah agama.

v  Takbiran
Takbiran dilakukan dengan malam 1 Syawal (Idul Fitri) dengan mengucapkan takbir bersama-sama di masjid/mushalla ataupun berkeliling kampong (takbir keliling).

v  Muludan
Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan mengadakan Muludan. Peringatan ini dipelopori oleh Sultan Muhammad Al Fatihuntuk membangkitkan semangat pasukan Muslim pada perang salib. Peringatan Maulid Nabi sebenarnya tidak diperintahkan oleh Nabi melainkan budaya agama semata. Di Indonesia peringatan ini dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari Presiden sampai rakyat biasa. Kegiatan ini diisi dengan pembacaan riwayat nabi (Barzanji) maupun kegiatan lainnya seperti perlombaa-perlombaan yang bersifat Islami.

v  Tabut/Tabuit
Dilaksanakan pada hari asyura (10 Muharram) untuk memperingati pembantaian Hasan dan Husain bin Ali bin Abi Thalib (cucu Rosulullah) oleh pasukan Yazid bin Muawiyah di Karbela. Dilakukan dengan mengarak usungan berwarna-warni (tabut) di pinggir pantai kemudian dibuang ke laut lepas. Pengarakan biasanya dilaksanakan setelah terlaksananya acara lainnya dengan menghidangkan beraneka macam hidangan makanan. Upacara ini dilaksanakan secara turun temurun di daerah Pariaman (Sumatera Barat) dan Bengkulu.

v  Adat Basandi Syara’, Sara’ Basandi Kitabulloh
Masyarakat Minangkabau dikenal kuat dalam menjalankan agama Islam, sehingga adat mereka dipautkan dengan sendi Islam yaitu Al-Qur’an (Kitabullah). Adat Minagkabau kental dengan nuansa Islam sehingga melahirkan semboyan adat basabdi syara, syara basandi kitabullah (Adat bersendikan syara dan syara bersendikan Kitab Alloh).

v  Seni Tradisi Genjring
Seni tradisi ini banyak ditemukan di daerah Purwokerto, dan Banyumas pada umumnya. Di kalangan masyarakat Banyumas, kesenian tradisi ini lebih banyak yang berbasis di masjid. Pada masa lalu, kesenian ini cukup efektif untuk melakukan pembinaan generasi muda, karena hampir setiap malam anak-anak muda bertemu di masjid. Untuk mengisi waktu senggang, mereka memainkan genjring bersama-sama di masjid. Namun saat ini kesenian ini sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan kaum muda, sehingga jumlahnya didominasi kaum tua (50 tahunan).
Dalam seni tradisi islam ini, syiiran shalawat dilantunkan secara rampak dengan diiringi tabuhan rebana, tanpa tarian. Oleh masyarakat lokal, tabuhan rebana ini disebut genjring. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk mendekati bunyi rebana yang mirip bunyi “jring”, orang bilang “genringan”. Seperti halnya kesenian Islam lain, kesenian ini menggunakan dasar dari kitab Al-Berjanji. Dimana sebuah kitab yang berisi tentang puji-pujian kepada Nabi Muhammad.
Kesenian ini di masyarakat Banyumas seringkali digunakan untuk mengarak sunatan. Dalam prosesi ini, gengring dilakukan sambil jalan beberapa ratus meter menyambut datangnya pengantin sunatan yang datang dari tempat disunat tersebut. Si anak dinaikkan becak yang telah dihias, yang kemudian dibelakangnya diikuti para pemain genjring. Menurut keterangan masyarakat Purwokerto dan Banyumas hal ini dimaksudkan selain untuk menambah kemeriahan pesta, mengurangi rasa sakit pada si anak (karena perhatian tertuju pada keramaian), juga dimaksudkan adanya hikmah dari pembacaan sholawat tersebut.
Kesenian ini biasanya dimainkan oleh antara 12 sampai 30 orang. Penabuh terbang bisa bergantian dan nyanyian dilakukan secara serempak dengan menggunakan bahasa arab.

v  Kesenian Singiran
Kesenian ini sangat jarang ditemui karena semakin punah, seiring kemajuan jaman, meninggalnya para pelakunya, dan sengaja di counter kelompok tertentu (islam modern) karena dianggap ada penyimpangan dari Islam. Kesenian Singiran merupakan salah satu bagian integral dari ekspresi seni tradisi ummat Islam. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati seribu hari kematian (3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari dan 1000 hari) salah satu warga. Jika dilihat dari isinya, seni tradisi ini berisikan nasehat-nasehat bagi si mayat dan nasehat kebajikan bagi anak cucu yang masih hidup untuk selalu mendoakan orang tua mereka.
Kelompok kesenian ini salah satunya ditemukan di daerah Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY. Kelompok ini menamakan keseniannya sebagai “ Singir Ndjaratan” yang artinya “tembang kematian”. Selain menarasikan nasehat-nasehat kebajikan, kesenian ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mendoakan para leluhur melalui pembacaan kalimat tahlil yang mengiringi pembacaan narasi syiiran. Kesenian ini semakin hari digerus oleh perspektif Islam modernis dan banyak tergantikan dengan tahlil dan yasinan. Kesenian ini tidak menggunakan alat musik, namun diiringi tahlil bersama sepanjang pembacaan singir-singirnya. Sedangkan irama atau langgam singir digunakan langgam-langgam macapat. Secara garis besar kesenian ini diawali dengan pembacaan tahlil, kemudian bacaan singir secara bergantian, dan kemudian pembacaan sholawat (srokal) serta diakhiri dengan doa.



v  Kasidah
Kasidah (qasidah, qasida; bahasa Arab: “قصيدة”, bahasa Persia: قصیده atau چكامه dibaca: chakameh) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian (dakwahkeagamaan dan satire) untuk kaum muslim.
Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah rebana danmandolin, disertai alat-alat modern, misalnya: biolagitar listrik,keyboardflute. Perintis kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Di tahun 1970-an, BimboKoes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah modern. Dan

v  Sholawat Jawi
Kesenian Shalawat Jawi di temukan di daerah Pleret, Bantul, dan beberapa juga sudah menyebar di sekitar kecamatan Pleret, atau bahkan di sekitar Kabupaten Bantul. Kesenian ini merupakan salah satu bentuk penegasan jawanisasi kesenian Islam. Kesenian yang berkembang seiring dengan tradisi peringtaan Maulid Nabi ini mengartikulasikan syair atau syiiran shalawat kepada Nabi Muhammad dengan medium bahasa Jawa, bahkan juga dengan melodi-melodi Jawa (langgam sinom, dandang-gula, pangkur dan lain-lain).
Adalah Kyai Soleh yang menciptakan tembang-tembang shalawat berbahasa Jawa yang sampai saat ini tulisannya menjadi pedoman para pelaku seni sholawat jawi, meskipun beliau sudah lama meninggal. Kyai Soleh merupakan seorang tokoh lokal Islam yang sekaligus seniman yang memegang teguh prinsip-prinsip ber-Islam. Kesenian ini merupakan ekspresi keberagamaan sekaligus ekspresi kesenian bagi pelakunya. Mereka mendapatkan manfaat keberagamaan yang mententramkan hati (sebagai kubutuhan spiritualitas) sekaligus kebutuhan akan keindahan (seni) juga terpenuhi. Kesenian tradisi islam ini di dominasi oleh para oang tua ( rata-rata di atas 50 tahun) dan regenerasi sepertinya tidak. Kalangan mudah lebih senang kesenian yang lebih modern (model dan alatnya). Jadi tidak heran kesenian ini mulai jarang ditemui, karena kelompok-kelompok kesenian ini semakin sedikit.
Selain tradisi tersebut masih banyak tradisi lain yang berkembang di daerah atau suku-suku lainnya. Hal ini menunjukkan perbedaan sikap masing-masing daerah pada saat menerima Islam. Tradisi-tradisi tersebut menambah kekayaan tradisi Islam Indonesia.

            Demikian disebutkan diatas adalah berbagai tradisi islam yang ada di indonesia, Saya yakin, kekayaan tradisi dari Sabang hingga Merauke juga banyak yang menarik untuk dibagikan dan kita pelajari. Siapa lagi yang akan mengakui kekayaan tradisi dan budaya tersebut jika bukan kita. Jangan lupa tetap periksa teratur selama kehamilan baik pada dokter kandungan, bidan maupun tenaga kesehatan agar mendapat bimbingan yang benar dalam menjaga kesehatan selama hamil. Tak lupa selama kehamilan lebih mendekatkan diri pada Tuhan, mohon keselamatan melalui doa sesuai agama dan kepercayaan yang kita anut.

E.     Musik tradisional indonesia
Indonesia adalah negara yang kaya akan musik tradisional dan budaya yang bernilai tinggi. Hampir setiap daerah di nusantara mempunyai musik tradisional sendiri yang unik dan khas. Semuanya mempunyai ciri tersendiri dan melengkapi khasanah budaya nasional.
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun. Ini dapat dikenali dengan kolektivitas musik tradisional di Indonesia. Semua menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan masih sangat kental di negeri ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa nyaris tidak ada alat musik tradisionalIndonesia yang dimainkan secara tunggal.

v  Jenis-jenis Alat Musik Tradisional Indonesia
a. perkusi
Indonesia mempunyai alat musik tradisional jenis perkusi. Hampir tiap daerah dapat dikatakan mempunyai alat musik perkusi yang bagus. Perkusi sendiri merupakan alat musik yang teknik permainannya dipukul, bisa menggunakan stik atau alat tertentu. Bisa juga dipukul dengan menggunakan tangan.


b.kecapi
http://www.anneahira.com/images_artikel/kecapi.jpgKecapi adalah alat musik asal Jawa Barat yang bentuknya mirip siter dari Jawa Tengah. Bentuknya sendiri berupa kotak kayu yang di atasnya berjajar senar dan dawai. Kotak kayu itu berfungsi sebagai resonator. Selain kecapi, Jawa Barat masih mepunyai arumba, alat musik yang terbuat dari bambu. Awalnya arumba hanya menggunakan tangga nada pentatonis. Namun kemudian alat musik ini pun mulai menggunakan tangga nada diatonis juga.
Alat musik jenis kecapi yang berasal dari Kalimantan disebut juga sampek. Bentuknya mirip gitar dan terbuat dari kayu yang dipenuhi ornamen indah. Selain Sampek, ada beberapa alat musik yang mempunyai kemiripan dengan alat ini. Contohnya adalah jungga yang berasal dari Sulawesi Selatan atau hapetan dari daerah Tapanuli, Sumatera Utara.

c. kulintang

http://www.anneahira.com/images_artikel/kulintang.jpgMinahasa mempunyai kulintang yang terbuat dari kayu. Cara memainkannya dengan menggunakan stik yang dipukulkan ke alat musik ini. Terdiri dari barisan gong kecil yang disusun mendatar, kulintang diiringi oleh gong yang tergantung dan drum. Alat musik ini merupakan bagian dari budaya gong Asia Tenggara yang sudah dimainkan sejak berabad silam. Kulintang merupakan tradisi gong yang terus berubah sesuai dengan pengaruh dari luar yang membantunya berkembang. Kulintang dibuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat.

d. sasando
Sementara itu, Nusa Tenggara Timur mempunyai sasando yang bentuknya mirip kecapi. Sasando dibuat dari bambu dan diberi dawai. Resonatornya sendiri dibuat dari anyaman daun lontar yang berbentuk setengah lingkaran. Sayang, sasando mulai terancam punah jika tidak segera diselamatkan. Hal itu karena generasi muda Nusa Tenggara Timur saat ini sudah kurang mengenal sasando, alat musik kebanggaan daerah mereka.
http://www.anneahira.com/images_artikel/sasando.jpgSasando berasal dari Pulau Rote. Arti kata sasando adalah alat yang bergetar atau berbunyi. Sasando ini sudah mulai digunakan sejak abad ke tujuh dan mirip dengan gitar atau kecapi. Bagian utamanya berbentuk tabung panjang yang berasal dari bambu.



e. gamelan
Alat musik perkusi lainnya adalah gamelan. Terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan juga Yogyakarta. Satu perangkat gamelan terdiri dari banyak jenis alat musik. Nada yang dihasilkan adalah nada pentatonis. Tak hanya di ketiga provinsi ini, gamelan juga terdapat di Bali dengan nama gamelan Bali. Sementara di Jawa Barat diberi nama degung. Jadi dapat dikatakan hampir semua provinsi di Jawa dan sekitarnya mempunyai alat musik gamelan.

f. gendang
http://www.anneahira.com/images_artikel/kendang.jpgAlat musik tradisional lain yang banyak tersebar di Indonesia adalah kendang. Terbuat dari kulit kambing, kendang merupakan alat musik yang sangat umum di Indonesia. Di Jawa Barat, kendang menjadi sangat penting kedudukannya karena berperan besar dalam tarian jaipong. Tanpa kehadiran kendang, entah bagaimana keadaan tarian ini. Di provinsi lainnya di pulau Jawa, kendang juga selalu digunakan dalam permainan gamelan. Ada yang bertugas mengiringi tarian, ketoprak, atau wayang.

g. Tifa
Sementara itu, masyarakat Papua dan Maluku menggunakan tifa. Tifa adalah alat musik yang suaranya dihasilkan oleh pukulan tangan. Tifa terbuat dari sebatang kayu yang telah dikosongkan atau dihilangkan isinya di salah satu bagian tertentu. Salah satu ujungnya ditutup dengan menggunakan kulit rusa yang telah dikeringkan dengan baik. Hal itu akan menghasilkan suara yang bagus dan merdu.
Tifa tidak dibiarkan tampil polos, melainkan diperindah dengan aneka ukiran di bagian sisinya. Tifa dimainkan untuk mengiringi berbagai tarian tradisional yang menjadi ciri khas daerah papua dan sekitarnya. Misalnya saja tarian tradional suku asmat, tarian perang. Tarian-tarian ini biasanya dipertontonkan pada upacara adat yang penting.Tifa merupakan salah satu musik tradisional yang harus dijaga kelestariannya.

h. Rebana
Lalu masih ada rebana, alat musik yang digunakan dalam segala bentuk kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat ditemukan nyaris di semua wilayah Indonesia. Indonesia juga kaya dengan alat musik tiup. Salah satunya adalah saluang, alat musik yang berasal dari daerah Minangkabau. Saluang dibuat dari bambu talang atau bambu tipis. Alat musik ini mirip seperti suling namun pembuatannya lebih sederhana. Saluang hanya mempunyai empat buah lubang dengan panjang sekitar 60 senti. Diameternya sendiri berkisar antara tiga hingga

i.Senti.
http://www.anneahira.com/images_artikel/serunai.jpgMinangkabau juga mempunyai serunai yang juga banyak dikenal di daerah pesisir pantai Sumatera. Diduga asal mulanya dari lembah Kashmir, dataran utara India dan dianggap sebagai bagian dari alat musik tradisional untuk pemikat ular. Alat musik ini sangat banyak digunakan di India.



j. Suling sunda
Di lain pihak, suku Sunda mempunyai suling sunda. Alat musik ini dianggap memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Dibuat dari bambu pilihan yang harus memenuhi persyaratan khusus. Alat musik ini butuh keahlian khusus untuk memainkannya.

k. Peretet
Daerah Jembrana, Bali, menghasilkan alat musik bernama pereret. Alat musik ini sejenis terompet yang terbuat dari kayu yang telah dibentuk sedemikian rupa. Alat musik tiup ini digunakan untuk mengiringi kesenian Sewo Gati. Suara yang dihasilkan pereret sangat merdu dan menawan hati.

l. Angklung
dalam perkembanganya, alat musik Angklung menapaki pencapaian yang menawan ketika ditetapkan sebagaiWorld Intangible Heritage oleh UNESCO pada tahun 2010. Dengan demikian, angklung juga diakui sebagai alat musik tradisional asal Indonesia dan tidak  bisa diklaim oleh negara lain. Angklung kini telah mendapat banyak sekali apresiasi positif kelas dunia yang memang menakjubkan. Mungkin di dalam negeri alat musik ini kurang digemari, terutama oleh kalangan muda. Namun, di dunia internasional angklung mendapat sambutan positif.
http://www.anneahira.com/images/musik-tradisional.jpgDi Jerman telah dibentuk sebuah orkestra yang menggunakan alat musik ini. Kelompok orkestra ini dikenal dengan nama AngklungHamburg Orchester. Orkestra istimewa ini mengadakan pertunjukan secara teratur di berbagai kesempatan. Selama ini, sambutan yang didapat oleh Angklung Hamburg Orchestersangat menggembirakan. Para penonton tampak sangat menikmati sajian yang ditampilkan di panggung.
Di tahun 2011 silam, angklung juga mencatat sejarah yang manis bagi perkembangan musik tradisional Indonesia. Atas prakarsa kedutaan besar Republik Indonesia di Washington DC, sebuah rekor dunia dalam Guinness Book of Record berhasil dicatat. Ketika itu masyarakat Amerika terpukau oleh permainan musik angklung yang dimainkan oleh 5.000 orang. Pencapaian ini tentu sangat menggembirakan dan memberi imbas positif bagi nama Indonesia di mata dunia. Sehingga kita bisa membuktikan bahwa negeri ini kaya akan budaya dan hal-hal yang menakjubkan.


 III.            PENUTUP
A.    Kesimpulan

Tradisi Nusantara adalah cara pandang serta sikap bangsa indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,  wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Beragamnya keindahan alam nusantara Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan membuat kita bangga menjadi bangsa Indonesia. Dengan adanya wawasan nusantara kita menjadi lebih tahu mengenai bentuk geografinya Indonesia, keanekaragaman alam Indonesia.

B.     REFERENSI
1.      BUKU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Buku Teks Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Pada Universitas Gunadarma, Jakarta 2007
2.      BUKU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MAHASISWA, BENNY KURNIAWAN, PENERBIT: JELAJAH NUSA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar